Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Awal Juli 2020

Saat waktu makan, waktu memejamkan mata dan tertidur, berat badan, bahkan kamu semuanya hilang. Yang setia sampai detik ini hadir hanya rasa sakit dan rindu yang tak kunjung sembuh.  Awal Juli 2020 dan doaku tetap sama ingin bersamamu. Cinta yang bodoh ini memang membutakanku. Wanita bodoh ini mengharapkan cinta yang sudah jauh. Apa yang salah dengan itu? Otakku atau Hatiku? Jawab aku bagaimana caranya melupakanmu saat merelakannya saja aku tak mampu.  Kamu tahu? Rasanya tak diinginkan oleh seseorang yang teramat dicinta, rasanya seperti tak mau hidup. Rasanya pasrah saja jika tuhan mencabut nyawaku saat itu.  Aku bahkan ingin hidup tak memiliki hati agar tak ada perasaan yang sakit lagi.  Lalu jika kau bertanya mengapa aku sampai begitu? Aku bahkan tak tahu harus menjelaskan bagaimana perasaan ini agar kamu tahu.  Aku hanya tak ingin cintaku pergi.  Aku hanya tak kuat kalau kita sampai berusaha untuk melupakan satu sama lain.  Aku tak ingin sesak rindu sendirian.  Beri ak

Sakit yang Meradang.

Sebenarnya ini perasaan seperti apa? Kenapa semacam ada yang menusuk dada. Kenapa semacam ada yang meremas dada. Kenapa terasa sesak sekali. Kenapa aku kesulitan bernafas?  Pada hari bahagia ku berdoa pada Tuhan agar tetap terjaga kebahagiannya.  Pada hari teramat sedih ku berdoa pada Tuhan agar tetap senantiasa kuat.  Setiap kali berdoa pada Tuhan semoga Ia menghilangkan sesak dalam dada.  Aku seperti tercekik. Sulit bernafas.  Saat berniat tak ingin melepaskan siapapun yang telah ku genggam erat, ternyata malah aku yang sangat dengan mudahnya dilepas.  Haruskah seperti itu?  Dengan atau tanpa nya kamu, aku sudah lemas merindu.  Ada atau tiadanya waktu aku ingin peluk eratmu. Ah aku ingin bertemu, aku bosan menahannya.  Aku telah ditindas habis berkali-kali, namun hati tetap seperti ini.  Apa hal ini wajar atau aku hanya bodoh saja?  Setiap menulis aku hanya mengutarakan kerinduanku saja, ya karena itu hal terhebatnya. Terkadang harus merasa ikhlas, terkadang harus