Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Dari Sang Buah Hati

Aku ingin kalian saling berpegang tangan, tapi kalian malah saling cakar. Aku ingin kalian berdamai, tapi kalian saling menyalah nyalahkan. Aku yang banyak inginnya bertolak belakang dengan kalian yang tak ingin aku beringin. Dianggap bocah kecil yang tak ada pengaruhnya. Ingin aku potong telinga dan ku cabut mata, agar tak dapat melihat dan mendengar setiap kalian saling cakar dan menyalahkan. Terlalu banyak aku merintih, sampai aku tak peduli lagi. Terlalu lelah jadi penengah sampai terpaksa aku menarik lengan kalian berdua untuk bersalam damai tanpa cakar. 

GOD, I FEEL CONTEMPT

M ungkin aku salah satu manusia yang tak menginginkan posisi ini Mungkin aku salah satu manusia bodoh dalam hal ini Dan, mungkin aku salah satu manusia yang terlalu berantakan perihal kondisi ini Ketidaktahuan aku akan kau Kebodohan aku akan kau Ketidaklayakan aku akan kau Make me feel contempt Ketidakpuasan, antikemapanan, pembangkangan dan pemberontakan, tampaknya mendorong kebutuhan akan ekspresi diri. Sama halnya dengan kau, akupun ingin sebuah gebrakan untuk diri Kalau tak mampu, beri aku power agar mampu menarikmu ke atas Dengan itu, make me feel appreciated, and it encourages me to continue. Aku hanya butuh sedikit waktu mencari tahu bagaimana caranya, namun jangan biarkan aku saja yang berkelana untuk mencari, kau pun turut bersamaku. Berbagi kepercayaan dalam satu waktu bahwa kau dan aku sebagai satu dalam pikiran. Hanya butuh satu detik untuk mendengar hati bahwa aku hanya memiliki sedikit kepercayaan, dan aku tuan

Sembunyi..

M enurutmu, tentang cinta yang masih tersimpan harus diapakan? Hancurkan atau biarkan? Keduanya terlalu beresiko. Lantas bagaimana dengan hanya dianggap teman? Harus sekuat apa menahan sesak?  Ah, berapa banyak pertanyaan yang bergemuruh didalam otak.  Tentang sisa yang masih mengendap didalam benak terus membuat hati ingin berontak   Ah ini bertentangan dengan logika.  Diam dan melihat manusia bumi bersebrangan dengan manja melintas dihadapan kornea tentu ada beberapa manusia yang menjadi sorot mata. Apa dia? Kalau iya, memang nya harus bagaimana? Dasar, memangnya kamu dipedulikan? Haha Sembunyikan saja, walau dia tahu kamu sedang bersembunyi. Setidaknya tidak menurunkan kualitasmu. Mungkin tidak harus melakukan hal bodoh untuk membuatnya kembali padamu. Ah itu terlalu tragis. Kalau memang merasa tersakiti dengan persembunyian itu maka hancurkan, kau harus tegas dengan hati mu sendiri.  Terkadang menuruti pilihan hati selalu ada saja yang terluka.  U

Waktu sekarang

Aku memelukmu melawan angin menusuk tulang Nyaman Hangat  Damai  Aku bersandar dibahumu  Nyaman  Damai  Ternyata itu kali terakhir  Ternyata itu salam manis perpisahan Ternyata itu penghujung cerita  Tidak ada yang menyangka kecuali dia  Sengaja, sudah dipikirkan dijauh hari Bukan memikirkan karena ia rindu padaku, bukan. Melainkan bagaimana caranya ia harus melepaskan aku. Hanya aku yang SESAK sampai saat ini.  Note :  Biar cerita tetap pada tempatnya, biar cerita menjelma menjadi imajinasi yang tersenyum ketika diingat. Hati biar aku tanggung sendiri, untuk hati biar tuhan yang mengkhendaki. Untuk kamu terimakasih selamat mengenang tanggal cantik, tanggal unik, tanggal shopee, tanggal dari sebuah buku novel yang penulisnya amat kamu sanjungi dan tanggal kebanggaan kita disetiap detiknya.   -FAILED- Follow ig @lisptrni16_ Lilis putriani  11.11.19

TERBUNUH (LAGI)

Harus sehancur apa lagi aku? Aku sudah hilang dibabat habis olehmu, tak puaskah kamu melihatku begini? Apa ini memang tujuanmu? Hancur sehancur apa lagi aku? Aku sudah berantakan diporak porandakan olehmu, tak puaskah kamu padaku? Tinggalkan aku, hilanglah kamu dan dia dari pandanganku! Aku sudah teramat lemah untuk terus menahan semuanya Iya kamu berbahagia dengan segala yang ada, tapi jika punya hati pikirkan aku lagi, bukan dalam bentuk perhatian justru aku tak butuh itu tapi pengertian. Pengertian bahwa aku berhak dan layak untuk dibebaskan dan tidak disakiti. Aku manusia sama sepertimu juga berhak bahagia. Ibarat gelas yang pecah lalu aku kumpulkan satu persatu pecahan itu yang sudah berantakan tak sedikit sayatan yang menggesek kulit, aku terus mengumpulkan itu dengan tergopoh gopoh, tapi dengan jahatnya kamu hancurkan lagi hingga remuk tak berbentuk. Tak usah tanyakan kondisiku saat itu, sudah pasti aku terbunuh. Kalau ingin membunuhku, bunuh aku segera. Jangan bu

Kamu Tak Tahu.

Setidaknya jika tak mencintaiku jangan buat aku hancur. Setidaknya jika tak menginginkanku jangan buat aku hancur Setidaknya jika tak ada lagi aku dihatimu jangan buat aku hancur Kamu tahu aku mencintaimu, tapi kamu memanfaatkan perasaanku untuk dipermainkan Setidaknya jika tak peduli dengan aku jangan buat aku hancur Kamu tak tahu seberapa berat aku harus berdiri dengan kaki yang mudah jatuh Kamu tak tahu seberapa kuat aku membuat pertahanan untuk tak mudah hancur Kamu tak tahu Kamu tak tahu Jadi… Jangan buat aku hancur. Cukup aku kehilangan mu dan jangan buat lagi kehancuran yang bertubi-tubi Ini menyakitkan, kamu takan tahu.