Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Semoga Bisa

Ketika beberapa manusia hilang entah kemana, kamu selalu hadir dan ada.  Ketika beberapa manusia sering membuat sakit, kamu selalu ada dengan tawa.  Sebenarnya aku tak ingin terlalu hanyut denganmu yang hangat, aku takut kamu hilang tanpa suara. Seperti mereka. Aku mencintaimu bahkan saat pertama melihatmu. Aku mencintaimu bahkan dengan segala kurangmu.  Aku bahkan tak mengetahui apa artinya ini jika kau tak hadir. Aku bahkan selalu menyelipkan namamu kala berdoa. Hanya karena ingin disandingkan kelak denganmu.  Katamu "Semoga Bisa" pakai Amin dua kali.  Sungguh, kamu membuat aku tenang namun disisi lain kamu membuat jantungku berdetak.  Kamu ini apa sayang?  Aku bersabar atas doa yang ku panjatkan, semoga kamupun begitu. "harusnya begitu" 

Tuhan Sayang

 Tuhan sayang Aku ingin mabuk Aku tidak tahu caranya mabuk Ajari aku mabuk, Tuhan Sajadah lusuh ini tidak pernah ku bentangkan Mungkin sudah bau Atau menjadi lap, bekas kopi tumpah Tasbih ini tak pernah ku pakai Ku jadikan gantungan kunci kamar Atau ku gantung di leherku Di kamar Malaikat rahmat tak pernah mampir Untuk curhat atau pun minum kopi Mungkin malu dengan miyabi Di dinding kamarku Tuhan sayang Apakah kau tidak kasihan padaku? Setiap malam Berhala-berhala asyik berjoged Di kamar ini Tuhan sayang Ku kumandangkan seribu zikir Secangkir air mata, sepotong penyesalan dosa Tuhan sayang Ajari aku mabuk Aku ingin minum anggurmu Mabuk melayang dan mati dengan anggur mu Dari : Bayu Baluwarta

Pertengkaran.

Bercengkramalah aku dengan hatiku.  Lalu Bertengkarlah aku dengan pikiranku.  Perkara telinga yang lelah menelan mulut mereka Perkara bibir yang pegal melingkarkan senyum kakunya, didalam jiwa nya ada pertengkaran hebat yang tak kunjung redam.  Apa harus kepuncak gunung atau harus telanjang dipuncak gunung es agar mendinginkan suasana panas ini?  Raut wajahku tenang, tawaku selalu terbahak-bahak tanpa mereka tahu didalamku mereka saling sahut menyahut berteriak tak kuat bungkam.  Setragis itu?! 

Kita Cuma Punya Jarak

Untuk jarak yang kian terlihat Kenapa kamu hadir disaat yang tidak tepat Disaat semua orang sedang berjuang Memperjuangkan cinta dan kasih sayang Disaat pertemanan tak lagi sebatas kata Karna setiap otak dan mata Tertanam diatas tubuh yang sama Jarak Tolong Pergi Kami menolak kehadiranmu Kehadiranmu yang membuat kami terpecah  Bagai tulang belikat yang tertusuk anak panah Karna setiap kata mengandung makna Dan karna cinta tak lahir begitu saja Rawat Jaga Cinta ini untuk selamanya -AWAR-

Memandang Tuhan

Apa Tuhan melihatku sedang sekarat?  Apa Tuhan mendengar hatiku bicara?  Atau mungkin kala aku melihat langit ternyata aku dan Tuhan sedang saling berpandangan? Pada titik dimana aku merasa tak mampu melakukan apapun, aku hanya mampu percaya pada keajaiban-Nya.  Pada raga yang tertusuk dinginnya angin sampai jatuhlah bulir bening pada mataku, aku hanya percaya Tuhan sedang menepuk pundakku saat itu.  Saat mata hanya terdiam pada satu titik namun pikiran tersesat sebab berlari-lari dengan riangnya, ku harap Tuhan menunjukkan seribu jalan yang penuh keajaiban untukku.  Apa aku berdosa saat harapanku teramat banyak namun aku sering lalai terhadap-Nya?  Aku terlampau malu pada diriku sendiri, bahkan aku tak mampu melihat diriku saat berhadapan dengan cermin. Dan bodohnya aku percaya diri bahwa do'aku perlahan akan dikabulkan.  Aku percaya bahwa Tuhan akan memberikan keteguhan hati dan kekuatan pada raga saat datang perkara yang menyakitiku bahkan yang membahagiakanku.  Da

Awal Juli 2020

Saat waktu makan, waktu memejamkan mata dan tertidur, berat badan, bahkan kamu semuanya hilang. Yang setia sampai detik ini hadir hanya rasa sakit dan rindu yang tak kunjung sembuh.  Awal Juli 2020 dan doaku tetap sama ingin bersamamu. Cinta yang bodoh ini memang membutakanku. Wanita bodoh ini mengharapkan cinta yang sudah jauh. Apa yang salah dengan itu? Otakku atau Hatiku? Jawab aku bagaimana caranya melupakanmu saat merelakannya saja aku tak mampu.  Kamu tahu? Rasanya tak diinginkan oleh seseorang yang teramat dicinta, rasanya seperti tak mau hidup. Rasanya pasrah saja jika tuhan mencabut nyawaku saat itu.  Aku bahkan ingin hidup tak memiliki hati agar tak ada perasaan yang sakit lagi.  Lalu jika kau bertanya mengapa aku sampai begitu? Aku bahkan tak tahu harus menjelaskan bagaimana perasaan ini agar kamu tahu.  Aku hanya tak ingin cintaku pergi.  Aku hanya tak kuat kalau kita sampai berusaha untuk melupakan satu sama lain.  Aku tak ingin sesak rindu sendirian.  Beri ak

Sakit yang Meradang.

Sebenarnya ini perasaan seperti apa? Kenapa semacam ada yang menusuk dada. Kenapa semacam ada yang meremas dada. Kenapa terasa sesak sekali. Kenapa aku kesulitan bernafas?  Pada hari bahagia ku berdoa pada Tuhan agar tetap terjaga kebahagiannya.  Pada hari teramat sedih ku berdoa pada Tuhan agar tetap senantiasa kuat.  Setiap kali berdoa pada Tuhan semoga Ia menghilangkan sesak dalam dada.  Aku seperti tercekik. Sulit bernafas.  Saat berniat tak ingin melepaskan siapapun yang telah ku genggam erat, ternyata malah aku yang sangat dengan mudahnya dilepas.  Haruskah seperti itu?  Dengan atau tanpa nya kamu, aku sudah lemas merindu.  Ada atau tiadanya waktu aku ingin peluk eratmu. Ah aku ingin bertemu, aku bosan menahannya.  Aku telah ditindas habis berkali-kali, namun hati tetap seperti ini.  Apa hal ini wajar atau aku hanya bodoh saja?  Setiap menulis aku hanya mengutarakan kerinduanku saja, ya karena itu hal terhebatnya. Terkadang harus merasa ikhlas, terkadang harus

Hai, aku tidak membuat puisi puitis hari ini. Hanya sebatas tulisan dari perasaan

Betapa bahagia nya aku kala pertama bertemu Betapa rindu nya aku menahan temu  Betapa sesak nya aku ingin dipelukmu Sayang, hidupku sangat sepele. Oleh sebab itu kau penyempurna nya.  Makanku lahap dulu, sedihku hilang dulu.  Dulu.  Berbanding jauh hari ini, di waktu ini.  Tidurku kacau, makan ku amburadul, mataku sembab, hidungku merah, membawa kendaraan ku tak karuan.  Sekacau itu aku, yang pernah berpikir "mati saja hidup pun tak ada guna"  Sekacau itu aku menganggap bahwa semua orang sama saja, yang pada akhirnya akan meninggalkan juga.  Aku yang tak mahir mengutarakan segala buncahan kata, juga ingin tahu kau sedang apa disana?!  Ku ingin tahu apa kau juga sama sesaknya sebab rindu?  Ku ingin tahu apakah kau sangat membenciku?  Namun aku selalu mendadak bisu, aku pun tak tahu.  Kau tahu, kenapa seseorang saat bersedih selalu menampakkan kebahagiaan seakan-akan tak terjadi apa-apa? Selain agar kau tak khawatir juga ada banyak alasan.  Karena

Beberapa Hari Kemudian

Beberapa hari yang lalu, tepat saat waktu menyertai kau dan aku bertemu. Kenapa matahari berjalan begitu cepat? Apa dia berlari?  Pada perasaan yang menyulut rindu, apakah jejak yang lalu masih ada? Ataukah hanya bisa ku ingat saja?  Rupanya, kau beserta aroma mu memeluk tubuhku.  Menusuk kulit.  Merobohkan dinding pertahanan hatiku.  Aku selalu bertanya, apa aku dapat bertahan? Atau mungkin kau dapat bertahan kalau ternyata kau memeluk bunga mawar berduri? Seperti ku.  Oh, ternyata tidak.  Kau tak mampu menyimpanku lebih lama, bahkan saat keinginan hati ingin tetap tinggal lebih lama. Ternyata aku sangat penuh duri yang membuatmu semakin tersakiti.  Ya, kau dan aku sekarang saling meninggalkan jejak.  Kau dengan jejak aroma khasmu, kecupmu dan bahumu.  Aku dengan jejak tulisan yang kau hiraukan.  Tak apa.  Kau tetap manusia yang teramat kusayang.  Walau di beberapa hari kemudian hanya kita masing-masing yang mengetahui bahwa sakitnya saling melu

KARYA TUHAN

Kau tahu? Betapa tuhan mengemas kamu dengan seindah mungkin.  Betapa sulit ku muntahkan segala bentuk indah mu melalui perkata Imajinasiku meluas begitu saja kala menatap mu disebuah rel panjang yang penuh cerita Kau tahu? Jika saja aku bisa membuat rel semakin panjang dan waktu semakin melambat akan ku buat kamu sesak karena peluk ku, akan ku buat telingamu panas karena mendengar celoteh tak pentingku, akan ku buat waktu itu semakin sempurna karena aku bersamamu.  Jangan bertanya kenapa aku seperti itu padamu, jelas aku mencintaimu, jelas hari-hariku ingin penuh denganmu.  Kau tahu? Cinta itu paradoks yang membingungkan, seperti katamu tiap harinya selalu ada cerita yang berbeda, terkadang kita dibuat muak juga kadang dibuat merasa hebat.  Cinta yang tidak seperti rel panjang lurus saja, cinta penuh kerikil kecil mematikan juga jalan berbelok yang membahayakan.  Ini semua perkara hebatnya keyakinan pada sepasang manusia yang ingin bertahan.  Pada akhir yang sudah ditempuh,